Pariwisata Pilar Strategis Menuju Indonesia Inc

Pariwisata telah lama menjadi salah satu sektor andalan Indonesia. Sebab, pariwisata tak hanya sebagai penyumbang devisa negara, melainkan juga sebagai penggerak ekonomi di daerah, pencipta lapangan kerja, dan sarana diplomasi budaya. Dalam kerangka Indonesia Incorporated (Indodnesia Inc), sektor pariwisata diposisikan sebagai sektor unggulan yang memerlukan sinergi antar pemangku kepentingan untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan dan berdaya saing global.

Dalam konsep Indonesia Inc, sektor pariwisata tidak berdiri sendiri. Pariwisata diposisikan sebagai bagian dari ekosistem ekonomi nasional yang terintegrasi. Seluruh elemen — pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, BUMD, swasta, masyarakat lokal, dan diaspora — memiliki peran strategis dalam mendorong perkembangan pariwisata secara holistik.

Ciri utama dalam penerapannya
Kolaborasi multisektor dan multilevel governance dengan melakukan penyelarasan perencanaan pusat-daerah dan antar-kementerian. Cara lain adalah dengan melakukan pendekatan korporatis dalam pengelolaan destinasi, melakukan penguatan daya saing destinasi dan pelaku usaha, serta melakukan digitalisasi dan inovasi dalam promosi dan layanan.

Berikut beberapa upaya strategis dalam mewujudkan pariwisata dalam Indonesia Inc:

Pertama, melakukan penyelarasan kebijakan pariwisata nasional dan daerah. Pemerintah pusat dan daerah harus menyusun perencanaan destinasi secara terpadu, dengan menjadikan Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional (Ripparnas) sebagai acuan.

Harmonisasi ini mencakup: Penetapan zona wisata yang terintegrasi dengan tata ruang., sinkronisasi regulasi usaha, perizinan, dan investasi pariwisata, penyusunan satu peta pariwisata nasional (One Tourism Map), penetapan zona wisata yang terintegrasi dengan tata ruang, sinkronisasi regulasi usaha, perizinan, dan investasi pariwisata, dan Penyusunan satu peta pariwisata nasional (one tourism map).

Kedua, pengembangan destinasi super prioritas (DSP) sebagai model lima DSP (Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang). Ini untuk dijadikan percontohan penerapan Indonesia Inc dalam pariwisata melalui: kolaborasi antara Kementerian Pariwisata, Kementerian PUPR, BUMN, dan swasta, penugasan khusus kepada BUMN (seperti ITDC) untuk mengelola kawasan wisata secara profesional, dan kemitraan dengan UMKM dan komunitas lokal untuk mengisi ekosistem pariwisata.

Ketiga, keterlibatan swasta dan investasi sektor swasta dan investor global dilibatkan dalam hal pembangunan hotel, atraksi, dan infrastruktur pendukung, dalam upaya penyediaan layanan wisata digital., dan saat melakukan skema pembiayaan kreatif (PPP, sovereign fund/INA, green finance).

Keempat, melakukan digitalisasi promosi dan manajemen wisata, dengan melakukan integrasi data wisata nasional (Indonesia Tourism Data Hub), pemanfaatan big data, AI, dan media sosial untuk promosi digital global, dan adanya aplikasi terpadu untuk pemesanan tiket, hotel, kuliner, dan aktivitas lokal.

Kelima, melakukan penguatan SDM dan ekonomi kreatif, yakni dengan melakukan pelatihan tenaga kerja wisata (pramuwisata, hospitality, dan manajemen destinasi). Melakukan integrasi ekonomi kreatif lokal (kuliner, kriya, seni pertunjukan) ke dalam rantai nilai pariwisata. Melaksanakan sertifikasi kompetensi dan standar layanan internasional.

Keenam, diplomasi pariwisata dan diaspora. Program ini tentu saja dijalankan oleh KBRI dan Konsulat dijadikan tourism promotion hubs. Diaspora Indonesia juga diberdayakan sebagai duta pariwisata dan investor destinasi. Selain itu, promosi pariwisata juga ddilakukan lewat pameran budaya, kuliner, dan festival internasional.

Peran Kunci Aktor dalam Indonesia Inc untuk poariwisata

AktorPeran Strategis
Pemerintah Pusat (Kemenparekraf, PUPR, Perhubungan)Penetapan kebijakan, anggaran, dan koordinasi lintas kementerian.
Pemerintah DaerahPemberdayaan komunitas lokal, perizinan, dan dukungan infrastruktur.
BUMN/BUMD (ITDC, InJourney, Angkasa Pura)Pengelolaan kawasan dan aset, pengembangan infrastruktur dan branding destinasi.
SwastaInvestasi, inovasi layanan, digitalisasi, dan manajemen atraksi wisata.
Masyarakat Lokal dan UMKMPenyediaan jasa, kuliner, penginapan, dan produk ekonomi kreatif.
Diaspora dan Mitra InternasionalPromosi dan investasi pariwisata, kerja sama antarnegara.


Dalam kaitan ini, manfaat implementasi Indonesia Inc di pariwisata diantaranya adalah peningkatan kunjungan wisatawan (domestik dan mancanegara), peningkatan kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB dan devisa, pemerataan pembangunan melalui pengembangan pariwisata berbasis komunitas, citra positif Indonesia sebagai destinasi global yang aman, unik, dan profesional, dan kemandirian ekonomi daerah melalui pengembangan potensi lokal.

Sektor pariwisata adalah wajah Indonesia di mata dunia, dan dalam kerangka Indonesia Inc, pariwisata menjadi motor penggerak sinergi lintas sektor dan lintas wilayah. Dengan pengelolaan yang kolaboratif, profesional, dan berbasis inovasi, pariwisata Indonesia tidak hanya mampu pulih dari dampak pandemi, tetapi juga tumbuh menjadi sektor unggulan yang berkelanjutan, inklusif, dan kompetitif.

Indonesia Inc adalah panggilan untuk bergerak bersama, dan pariwisata adalah salah satu panggung terbaik untuk menunjukkannya.

Related Posts

Kota Pintar: Adaptif, Partisipatif, dan Inklusif

Ekonomi Digital Menjawab Tantangan Dinamika Global

You Missed

Kota Pintar: Adaptif, Partisipatif, dan Inklusif

Kota Pintar: Adaptif, Partisipatif, dan Inklusif

Ekonomi Digital Menjawab Tantangan Dinamika Global

Ekonomi Digital Menjawab Tantangan Dinamika Global

Menuju Pemahaman Mendalam tentang Konsep Indonesia Incorporated

Menuju Pemahaman Mendalam tentang Konsep Indonesia Incorporated

Industri dan Manufaktur Berbasis Nilai Tambah

Industri dan Manufaktur Berbasis Nilai Tambah

UMKM Bukan Sekedar Pelengkap

UMKM Bukan Sekedar Pelengkap

Sinergi, Berdaulat Pangan

Sinergi, Berdaulat Pangan